Berawal Dari Mimpi,  Mocca Menjadi Band Indie Dengan Segudang Prestasi

Tepatnews, – Masa-masa sebagai mahasiswa dipenuhi oleh berbagai mimpi dan gagasan yang yang menjadi pemicu Arina Ephipania (vokal dan flute), Riko Prayitno (gitar), Achmad Pratama (bass) dan Indra Massad (drum) sukses membentuk dan  membesarkan Mocca sebagai band dengan genre indie.

Sejak aktif di tahun 1999, Mocca yang memiliki basis fans yang dikenal dengan nama Swinging Friends, berhasil menorehkan prestasi di dalam maupun di luar negeri, bahkan sejak awal karir, mereka sudah mendapatkan apresiasi yang luar biasa yang menempatkan salah satu, Video klipnya “Me and My Boyfriend” mendapatkan penghargaan Best Video of the Year versi MTV Penghargaan Musik Indonesia 2003.

Selain itu, allbum “Friends” yang dirilis pada 2004 silam, berhasil mengantarkan Mocca sebagai nominasi Most Favourite Artist Indonesia di MTV Asia Awards.

Go international Mocca diawali tahun 2005, dimana mereka berhasil mengedarkan albumnya di Singapura, Malaysia, Thailand dan Japan, serta berhasil menyelenggarakan konser di Singapura.

Capaian prestasi berikutnya adalah ketika album “Colours” masuk nominasi Desain Cover terbaik pada penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) tahun 2008, dan memenangkan penghargaan Karya Produksi Alternatif Terbaik diajang tersebut 2008.

Melangkah lebih jauh sampai ke Korea Selatan karena Mocca mendapatkan tempat tersendiri bagi penikmat musik disana, bahkan lagu mereka beberapa kali digunakan di beberapa iklan komersil di sana. Bahkan lagu mereka yang berjudul Happy, dijadikan soundtrack film berjudul InseparablenBrother yang dibintangi oleh Shin Ha Kyun, Lee Kwang Soo dan Esom.

Dengan nama besar dan capaian luar biasa tersebut, Mocca sempat mengambil langkah berani untuk vakum dari industri musik di tahun 2011 lalu lantaran Arina hendak pindah ke luar Negeri.

Tentu saja fan base mereka “Swinging Friends” merasa kehilangan dan untuk menghibur rasa kehilangan dari fans tersebut  akhirnya diselenggarakanlah sebuah konser sebelum Mocca vakum pada 2011 lalu.

Dan ternyata perjalanan dalam terselenggaranya konser tersebut dialihkan menjadi sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Ari Rusyadi dan Nicholas Yudifar. yang berjudul A Documentary of Mocca: Life Keeps On Turning. Film tersebut menghadirkan footage konser band Mocca sejak awal hingga akhir konser.

Saat ini film dokumenter A Documentary of Mocca: Life Keeps On Turning tayang terbatas di Bioskop Online.

Bukan hanya dokumenter Mocca, namun juga film dokumenter band The Brandals dan Catharina Leimena “Show Must Go On”.

Film-film tersebut tayang dalam program Festival Sinema Musik, yaitu Koleksi Film Musik Dokumenter Lokal, yang hadir di Bioskop Online dalam momen memperingati Hari Musik Sedunia. Penonton dapat membeli tiket mulai

Rp10,000,-.

Dapatkan tiket nonton nya melalui situs www.bioskoponline.com atau melalui aplikasi Bioskop Online, yang dapat diunduh lewat Google Play Store dan App Store. (Af)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *